Cuma Bencong yang Nangis



Air mata yang keluar dapat dihapus,
sementara air mata yang tersembunyi
menggoreskan luka yang tidak akan pernah hilang



Apa yang membedakan boneka Barbie dengan pistol air? Sedari kecil, saya akan menjawab, boneka itu mainan cewek dan pistol air mainan cowok. Walaupun saat itu saya sudah bermain dengan boneka Star Wars ataupun He-Man The Master of The Universe, ah beda, ini kan bukan boneka, ini Action Figures.

Yang jelas sosialisasi pemisahan macam ini biasanya sudah diajarkan sejak kecil. Baik dari orang tua maupun masyarakat sekitar, termasuk teman-terman. Salah satu bentuknya adalah tadi, boneka vs pistol air, main masak-masakan vs main benteng-bentengan, kencing duduk vs kencing berdiri, dst.

Maka, entah darimana awalnya, kalau kebetulan ada pemisahan antara menangis vs tidak menangis, saya tahu saya ada di mana. Saya yang main pistol air, benteng, dan kencingnya berdiri, jelas tidak boleh menangis.

Ketika disunat, atau ketika digamparin anak tetangga yang jauh lebih besar dari saya,  saya sanggup menahan tangis. Akhirnya, kita terbiasa menahan tangis tersebut, apapun sebabnya.

Bagi kita tangisan tidaklah diperuntukkan pada orang lain. Tak seperti senyuman, yang bisa digunakan untuk menghormati orang, untuk memikat orang, untuk berterima kasih, untuk apapun yang menunjukkan perasaan terhadap orang lain. Tidak menjadi bagian dari misalnya teriakan, yang bisa digunakan untuk mengancam orang, menunjukkan kemenangan, kemarahan, atau apapun. Bagi kita tangisan tak layak untuk memiliki audience, kecuali diri kita sendiri...

Karena, “Cuma bencong yang nangis!”

Begitulah yang dikatakan seorang pembunuh bayaran bernama Marwan, pada Leni, pembunuh bayaran lainnya. Sahabatnya yang sudah dianggap dan menganggapnya saudara sendiri.

Walau biasa membunuh tanpa berkedip, kali ini Leni yang selalu mendengarkan perintah Marwan tetap menangis. Seperti juga Marwan yang walau berkata itu kepada Leni, juga sudah berkali-kali ia menangis.

Selelaki sejati apapun Leni, Marwan, Saya, dan Anda, ada saatnya tak ada bencong yang bisa menghalangi kita menangis. Tidak karena kita kencing tak berdiri, tidak karena kita butuh audience, tidak karena kita kurang sangar, atau tidak karena kita lemah, namun semata karena kita masih manusia, bukan Action Figures.

Diilhami oleh Film 9 Naga, lagu The Cure, dan banyak sebab untuk menangis.

"Bukan soal untuk dibicarakan,
menangislah, menangislah…”
(Kantata Takwa / Air Mata)


dicopypaste dari: http://yohipup.blogspot.com/2006/01/cuma-bencong-yang-nangis.html


0 comments:

Posting Komentar